Pusaka Mojokerto.... Segar gurih Soto Nur
Pusaka Mojokerto.... Segar gurih Soto Nur..
---------------------
Karena makanan adalah memori.
Mengapa pusaka Mojokerto?? Karena Soto ini sudah sejak tahun 1945 di Mojokerto. Belum punya merek/Brand. Saat itu karena penjajahan Jepang, Ada peranakan Madura dari sampang mencoba peruntungan di Mojokerto.
Namanya Pak Taham. Memakai Rombong yang dipikul. Khas Madura pikulannya ada takduknya. Rombong ini dipakai untuk berjualan soto ayam khas Madura.
Hingga akhirnya Pak Taham mempunyai seorang putri....naaaah, sang putri jadinya adalah orang Mojokerto. Dan sang putri ini menikah dengan pemuda asal Peterongan Jombang bernama Nur.
Sang menantu bernama Nur ini meneruskan dagangan sang mertua di tahun 60-an. Tetap dengan rombong khas madura. Mangkalnya di depan perhutani Mojokerto (sekarang perempatan Pasar Tanjung Anyar.
Pelanggan semakin banyak, Pak Nur memberanikan diri menyewa kios di Jl Majapahit setelah rel kereta, (Jomplangan sepur) pada tahun 1987. Hebatnya...mempunyai BRand/merek..dipakailah nama NUR.
Resmi nama Soto Nur.....
Naaah..sampai sekarang, masih ada. Tapi nama soto ayam ini mulai terusik dengan keberadaan soto klan lamongan yang menjamur.
Padahal soto di nusantara kan banyak. Pilihan rasa juga banyak. Soto ayam ini klan peranakan Madura...nggak ada lah soto kayak gini di Madura..Makanya ini salah satu pusaka Mojokerto.
Saya....mencoba makan ini harrri iniiiii
Pesan porsi dengan nasi separuh saja.
Hmmmmmmm. Lengkap ternyata. Kuahnya bening segar kekuningan.
Bening tapi suedaaaap lho. Ayamnya ayam kampung. Jadi kuah tidak banyak lemaknya. Asin tipiis...dengan kuah segar gurih ini semakin segar karena ada kecambah yanhg direbus setengah matang.
"Kressss" kecambah yang sudah masak tapi masih ada kress menjadikan Yuhuuu sekali di gigi dan lidah.
Taburan daun bawang.......terus ada bawang merah goreng....Hmmmmmm uenak...
Terakhir......Koya..
Koya di soto klan ini juga khas karena dari parutan kelapa yang disangrai...huiiiiii bisa dibayangkan ya gurihnya. Segar gurih sedap...lengkap
Seperti ritual soto pada umumnya. Dengan jeruk pecel dan kecap asin...
Nikmati sekali hari ini. Saya makan ini ternyata hanya 15 rrrrribu rrrrupiah. Murah.
Ayam kampung lho
generasi sekarang mungkin kurang tahu kelezatan soto ini karena kurang Eye Catching dari jalan Majapahit kalau melintas rel kereta.
Saya coba tanya Mas Udin penjual generasi ketiganya....katanya masih ramai tapi yang ke sini banyak orang tua yang memang langganan sejak dulu dan Orang luar kota.
Kok bisa orang luar kota kenal ini?? Ternyata, orang yang dulu tinggal di Mojokerto... jika ke sini selalu kangen masakan lezat ini..
Wuih...jelas lah...termasuk Pusaka Mojokerto. Semoga selalu lestari ya..... Nyamnyam Duluuuuuu
lantas...berfoto dengan rombong soto yang masih asli sejak 1945.
by: Firitri (budayawan Mojokerto)
Post a Comment for "Pusaka Mojokerto.... Segar gurih Soto Nur"
Terima kasih atas kunjungan websitenya kami, mari kita bergabung dengan kami. Dengan slalu mengirim pengalaman positif Anda saat berlibur di wisata Mojokerto